Polaris Fukuoka karya Sinta Yudisia mengisahkan perjalanan Sofia, seorang mahasiswi Indonesia yang melanjutkan studi di Jepang setelah kepergian ibunya. Tinggal di Fukuoka bersama pamannya dan membantu di toko bunga milik keluarga, Sofia mencoba menata hidup baru di negeri asing.

Di tengah kesepian dan adaptasi budaya, ia bertemu dengan Isao—pemuda pendiam yang rutin mengantar barang ke toko bunga. Sofia sempat mengira Isao bisu, hingga suatu hari ia mendengar pemuda itu menyanyikan lagu “Fukai Mori.” Saat hubungan mereka mulai tumbuh, Sofia justru dikejutkan dengan kabar kematian Isao yang meninggal karena bunuh diri.

Duka itu membawanya pada Nozomi, adik Isao, yang juga terpuruk. Bersama, mereka belajar menghadapi kehilangan dan luka yang selama ini dipendam. Di balik kisah mereka, terkuak tekanan yang dialami keluarga Yamagata—keluarga yang menuntut anak-anaknya hidup sesuai ambisi orang tua.

Dengan latar kota Fukuoka yang tenang namun penuh makna, Polaris Fukuoka menggambarkan pencarian jati diri, luka batin, dan makna keluarga dalam balutan nuansa budaya Jepang yang kental.