Pulang adalah kisah tentang pengasingan, identitas, dan kerinduan akan tanah air.
Setelah peristiwa 30 September 1965, Dimas Suryo, seorang jurnalis, bersama tiga rekannya terpaksa tinggal di luar negeri setelah dituduh terlibat dengan PKI. Dicabut kewarganegaraannya, Dimas menetap di Paris dan mendirikan Restoran Tanah Air, sebagai cara mempertahankan budaya dan kenangan Indonesia.
Dimas membangun hidup baru bersama Vivienne, seorang perempuan Prancis, dan memiliki seorang putri: Lintang Utara. Namun, bayang-bayang masa lalu tetap membekas.
Tiga dekade kemudian, Lintang memutuskan kembali ke tanah kelahiran ayahnya untuk menyusun tugas akhir—mewawancarai keluarga korban tragedi 1965. Di Jakarta, ia bertemu Segara Alam, putra dari kawan lama ayahnya. Bersama, mereka menyaksikan pergolakan sosial dan runtuhnya rezim Orde Baru di tahun 1998.
Melalui jejak Dimas dan Lintang, Pulang menggambarkan luka sejarah, pengasingan yang tak pernah benar-benar jauh dari rumah, dan arti pulang yang sesungguhnya—bukan hanya ke tanah, tapi juga ke akar dan kebenaran.