Setelah resmi berpacaran, hubungan Dilan dan Milea tampak sempurna di mata teman-temannya. Dilan yang romantis, unik, dan penuh kejutan membuat Milea merasa dicintai dengan cara yang tak biasa. Tapi di balik tawa dan puisi-puisi manis, mulai muncul perbedaan yang membuat hati keduanya diuji.
Keterlibatan Dilan dengan geng motor membuat Milea gelisah. Ia takut kehilangan orang yang dicintainya karena perkelahian atau bahaya jalanan. Dilan, yang keras kepala namun penuh cinta, merasa tak bisa benar-benar menjadi dirinya sendiri jika harus meninggalkan semuanya.
Pertengkaran kecil berubah menjadi luka. Pilihan yang terlihat sederhana berubah menjadi keputusan besar. Dalam perjalanan cinta mereka, Milea dihadapkan pada pertanyaan: apakah cinta cukup untuk menyatukan dua orang yang tak selalu sejalan?